Keamanan dan Keselamatan Penerabangan adalah suatu kondisi dalam mewujudkan penerbangan agar terlaksana secara aman dan sampai tempat tujuan sesuai dengan rencana penerbangan. Keamanan penerbangan akan terwujud dari penyelenggaraan penerbangan yang bebas dari gangguan dan tindakan melawan hukum, dan keselamatan penerbangan juga akan terwujud dari penyelenggaraan penerbangan yang sesuai dengan prosedur operasi dan persyaratan kelaiakan teknis terhadap sarana penerbangan beserta penunjangnya. Keselamatan dalam dunia penerbangan adalah hal yang paling utama.
Safety Management System (SMS)
Sebagai langkah konkrit kedepan sesuai dengan ketentuan ICAO (International Civil Aviation Organization) yang baru, Pemerintah telah memberlakukan Safety Management System (SMS) atau sering disebut dengan Sistem Manajemen Keselamatan di bidang penerbangan. Apa itu Safety Management System? Safety Management System adalah suatu sistem monitoring yang berupa tim atau organisasi di dalam suatu perusahaan penerbangan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang memonitor/mengawasi kinerja keselamatan dari perawatan dan pengoperasian serta memprediksi suatu bahaya, menganalisa resiko tersebut dengan membahas perihal keselamatan secara berkala yang dipimpin oleh Presiden Direktur Perusahaan Penerbangan sebagai pemegang komitmen safety.
Di dalam industri penerbangan tujuan diterapkannya Safety Management System adalah untuk mencegah terjadinya luka-luka atau bahkan yang sangat fatal yaitu kematian pada manusia, dan menghindarkan terjadinya kerusakan lingkungan dan harta benda. Ruang lingkup dari penerapan Safety Management System adalah keselamatan penerbangan pada khususnya keseluruhan dari layanan dukungan penerbangan dan keseluruhan yang berpengaruh langsung kepeda keselamatan seperti pelayan Navigasi Udara, Manajemen pengoperasiaan Bandar udara dan sebagainnya.
Dalam terjadinya keadaan tak terduga pada penerbangan sipil, komisi pengamanan bandar udara bertindak sebagai Pusat Operasi Darurat (Crisis Center). Pusat Operasi Darurat (Crisis Center) berfungsi menetapkan langkah yang akan diambil dan tempat melaporkan kegiatan.
terdapat beberapa bagian keadaan tak terduga pada penerbangan, yaitu :
- Keadaan tak terduga pada kondisi gawat (merah) pada kondisi ini melaporkan kepada Kepala Kepolisian Kota Besar, lalu penyelenggara navigasi penerbangan membantu pelaksanaan program tak terduga dan Operator pesawat udara (Airlines) membantu pelaksanaan program penanggulangan keadaan tak terduga. Keadaan tak terduga yang terjadi sejak pesawat udara mendarat di Bandar Udara sampai terbang (Take Off), lalu melaksanakan program penanggulangan, setelah itu melaporkan pelaksanaan program penanggulangan tak terduga ke Mabes Polisi Republik Indonesia.
- Keadaan tak terduga pada kondisi rawan (kuning) pada keadaan ini melaporkan kepada Kantor Administrator Bandar Udara/Otoritas Bandar Udara. Keadaan terjadi sejak pesawat udara mendararat di Bandar Udara sampai terbang (Take Off), lalu melaksanakan program penanggulangan keadaan tak terduga sesuai dengan Airport Contigency Plan, dan melaporkan pelaksanaan program penaggulangan keadaan tak terduga kepada Direktorat Jendral Perhubungan Udara.
Evaluasi Efektifitas Program Pengamanan
atau sering disebut dengan survei, Komite Pengamanan Bandar Udara harus melakukan kegiatan evaluasi dalam rangka mengidentifikasi kerawanan dalam menghadapi tindakan melawan hukum kegiatan survei.
- Penilaian atas kegiatan Program Pengamanan Bandar Udara
- Penilaian atas kegitan/Implementasi perundang-undangan yang berhubungan dengan keamanan penerbangan sipil
- Penilaian oleh instusi yang ahli di bidang pengamanan penerbangan
Faktor Manusia Dalam Penerbangan (Human Factor)
Faktor manusia dalam penerbangan (Human Factor) adalah keprihatinan pribadi dan profesional yang menggangu kemampuan seorang penerbang untuk terbang dengan aman dan efektif. Human Factor=Human Error, itulah yang sering terdengar dan menjadi faktor yang fatal yang mengakibatkan kecelakaan suatu peerbangan. Sumber daya manusia dalam dunia penerbangan mempunyai peranan yang penting dan menentukan, karena tanpa sumber daya manusia yang tidak memiliki kualifikasi yang berkompeten dan bersetifikasi maka tidak akan bisa menangani semua pekerjaan yang berhubungan dengan dunia penerbangan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kesalahan Manusia
- Budaya Kerja
- Pelatihan
- Individu
- Prosedur
- Alat
- Faktor Oganisasi
Masalah Pribadi
- Evaluasi pelatihan
- Mengecewakan atau laporan
- Kebugaran atau kesehatan pribadi
- Melewati untuk promosi
Teori Perilaku Selamat
SHELL Model
"SHELL Model mengadopsi perspektif sistem yang menunjukkan manusia bukan satu-satunya penyebab kecelakaan (Wiegmann & Shappell, 2003 9)
perspektif siste mempertimbangkan berbagai faktor kontekstual dan tugas terkait yang berinteraksi dengan operator manusia dalam sistem penerbangan untuk mempengaruhi kinerja operator (Wiegmann & Shappell, 2003 9). SHELL Model memiliki kegunaan untuk Alat Analisis Keselamatan (Safety Analysis Tools), Lisensi (Licencing Tool) dan pelatihan (Training Tools). (Maurino, D. 2005)
S = SOFTWARE = Elemen Nonfisik
Yang mengatur pengoperasiaan sistem penerbangan dan pengorganisasiaan informasi dalam sistem. Berupa segala bentuk pengontrol operasi suatu hardware mancakup referensi berupa panduan (prosedur dan simbologi), peraturan (instruksi, kebijakan, hukum) dan aplikasi berupa program (komputer dan mesin), dokumen (peta, grafik, manual operasi darurat dan ceklist prosedural, dll) (Wiener & Nagel, 1988)
H = HARDWARE
Merupakan elemen fisik dari sistem penerbangan berupa segala hal fisik yang dioperasikan dari sebuah sistem.
E = ENVIRONMENT = Lingkungan
Merupakan lingkungan sekitar pesawat dan sumber daya sistem penerbangan (software, hardware, liveware) yang beroperasi. Mencakup variabel fisik, organisasi, ekonomi, peraturan, politik dan sosial yang berdampak pada pekerja operator
L = LIVEWARE =
Merupakan elemen manusia atau orang dalam sistem penerbangan, misalnya Crew penerbangan, personil pesawat udara, awak kabin, crew darat, manajemen dan administrasi.
DAFTAR PUSTAKA
- hubud.dephub.go.id/?id/news/detail/104
- Gunaryadi, Ryan Ferdiansyah, dkk. 2016. Keselamatan Penerbangan. Jakarta. Mitra Wacana Media.
How to play online casino - KongPintar
BalasHapusPlay the best online casino games! Learn to enjoy online casino games and win real money! Join today to play real kadangpintar money games 메리트 카지노 like 인카지노 slots, blackjack,